KODE MK 106201
/ STEKPI / BAB I
1.1. 1
PENDAHULUAN
MEMAHAMI DASAR-DASAR KOMUNIKASI
Oleh: Aam Bastaman SE. M.Si
1
BAB
omunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting, bukan hanya dalam kehidupan organisasi, namun dalam kehidupan manusia secara umum. Tiada hari tanpa komunikasi, sepanjang detak jantung masih ada. Bahkan orang yang melakukan meditasi-pun pada hakekatnya sedang melakukan komunikasi, termasuk orang yang sedang bertapa di suatu tempat yang dianggap keramat.
PENDAHULUAN
K
Komunikasi merupakan hal yang esensial dalam kehidupan kita. Kita semua berinteraksi dengan sesama dengan cara melakukan komunikasi. Komunikasi dapat dilakukan dengan cara yang sederhana sampai cara yang kompleks, namun sekarang ini perkembangan teknologi telah merubah cara kita berkomunikasi secara drastis.
Komunikasi Bisnis yang efektif diperlukan oleh semua organisasi bisnis dalam upaya mencapai tujuannya. Organisasi bisnis yang produktif ditunjang oleh penguasaan komunikasi bisnis para anggota organisasinya, baik penguasaan komunikasi verbal (lisan dan tulisan), maupun komunikasi non-verbal. Fakta empiris dalam dunia organisasi menunjukkan bahwa sebagain
KODE MK 106201
/ STEKPI / BAB I
1.1. 2
besar anggota organisasi melakukan pekerjaannya dengan melakukan komunikasi. Kehidupan manusia akan lebih efektif jika mempunyai kecakapan komunikasi yang baik.
Dengan penguasaan komunikasi yang baik para mahasiswa dapat mempunyai nilai tambah, baik dalam kehidupannya secara umum, maupun dalam mengkontribusikan dirinya di tempat kerja kelak, sehingga lebih produktif.
Dalam konteks pembelajaran Kong Hu Cu pernah mengatakan: “I hear, I forget. I see I remember, I do I understand.” Modul pembelajaran ini sangat mengandalkan metoda pembelajaran aktif yang diperkuat dengan praktek dan latihan, seperti yang dikatakan Kong Hu Cu: “I do, I understand.” Dengan “melakukan” (melalui praktek dan latihan) pembelajaran akan lebih efektif. Untuk itu peran serta mahasiswa sangat diperlukan untuk mencapai tujuan pembelajaran secara efektif.
Modul ini akan membahas mengenai pemahaman dasar-dasar Komunikasi yang akan dibagi menjadi 2 (dua) kegiatan belajar, yang terdiri atas:
1) Dasar-dasar teori komunikasi
2) Bentuk dan penggunaan komunikasi non-verbal.
Dengan mempelajari modul ini dengan baik dan benar, diharapkan Anda dapat memahami dasar - dasar teori komunikasi, yang meliputi: konsep, pengertian dan proses komunikasi, bentuk - bentuk komunikasi, baik verbal maupun non-verbal yang biasa digunakan dalam organisasi bisnis, pentingnya komunikasi non-verbal dan mengatasi hambatan komunikasi yang efektif.
Setelah mempelajari modul ini diharapkan anda dapat:
a. Menguasai dasar - dasar teori komunikasi, yang meliputi konsep, pengertian dan proses komunikasi, jenis-jenis komunikasi, baik verbal maupun non-verbal, serta dapat mengatasi hambatan komunikasi yang efektif
b. Menguasai bentuk-bentuk dan pemakaian komunikasi non-verbal, serta menguasai teknik-teknik meningkatkan kecakapan komunikasi non-verbal.
KODE MK 106201
/ STEKPI / BAB I
1.1. 3
Dasar-Dasar Teori Komunikasi
TOPIK1
A. PENGERTIAN KOMUNIKASI
Komunikasi merupakan faktor yang penting dalam upaya mencapai tujuan suatu organisasi bisnis. Secara umum komunikasi dapat diartikan sebagai proses mengirimkan dan menyampaikan pesan untuk mencapai pemahaman bersama.
Komunikasi yang efektif terjadi apabila individu mencapai pemahaman bersama, merangsang pihak lain melakukan tindakan, dan mendorong orang untuk berpikir dengan cara baru. Kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif akan menambah produktifitas, baik individu yang bersangkutan maupun organisasinya, sehingga dapat mengantisipasi masalah, membuat keputusan secara efektif, mengkoordinasikan arus kerja, mensupervisi orang lain, mengembangkan hubungan serta dapat mempromosikan produk dan jasa organisasi.
Kemampuan berkomunikasi secara efektif pada dasarnya akan menentukan keberhasilan seseorang, dimanapun ia berada, bukan hanya dalam dunia organisasi bisnis.
KODE MK 106201
/ STEKPI / BAB I
1.1. 4
1. Fungsi Komuniksi
Ada beberapa fungsi komunikasi dalam dunia organisasi, yaitu:
1) Memberikan pengetahuan. Komunikasi dapat digunakan untuk transfer pengetahuan dari pengirim kepada penerima (receiver). Bentuk hubungan dosen dengan mahasiswa dalam perkuliahan merupakan contoh komunikasi seperti ini.
2) Memotivasi orang lain. Komunikasi dapat digunakan untuk memotivasi orang lain untuk melakukan suatu tindakan atau pekerjaan tertentu. Misalnya dalam bentuk pengarahan, pidato, wejangan, dan lain-lain.
3) Mengontrol tindakan seseorang. Mengontrol tindakan seseorang dapat dilakukan dengan berkomunikasi. Komunikator dapat mengetahui status atau keadaan orang yang diawasinya. Misalnya hubungan atasan-bawahan.
4) Mengekspresikan perasaan dan emosi. Komunikasi digunakan juga untuk mengekspresikan perasaan dan emosi, kepada pihak lain, yang bisa dipercaya. Misalnya mengekspresikan keluh kesah, atau perasaan sedih, dan ekspresi perasaan lainnya.
2. Bentuk-Bentuk Dasar Komunikasi:
Komunikasi dapat terjadi dalam berbagai bentuk, tergantung pilihan yang dianggap paling tepat oleh pengirim. Komunikasi dapat berbentuk verbal (baik lisan atau tertulis) maupun non verbal, formal atau informal dan internal maupun eksternal.
1) Komunikasi verbal.
Komunikasi verbal terdiri dari kata-kata yang disusun dalam pola yang mempunyai arti, bisa dalam bentuk:
a. Berbicara (lisan).
Komunikasi lisan merupakan medium komunikasi yang paling disukai. Berbicara dengan seseorang lebih cepat dan lebih nyaman dibandingkan menulis (misalnya surat atau memo). Lebih lanjut, ketika berbicara atau
KODE MK 106201
/ STEKPI / BAB I
1.1. 5
mendengarkan anda dapat menangkap arti tambahan dari gerakan verbal dari lawan bicara anda secara langsung dan dapat mengambil manfaat dari umpan balik pada saat itu juga.
b. Menulis.
Meskipun komunikasi lisan merupakan bentuk komunikasi yang paling disukai ada kalanya lebih tepat dan efektif menggunakan komunikasin tertulis, seperti surat, memo, laporan dan proposal. Salah satu keuntungan dari komunikasi lisan adalah adanya catatan dan bukti komunikasi secara tertulis, yang seringkali dapat digunakan sebagai bukti (evidence) atau untuk konfirmasi. Oleh karena itu perjanjian bisnis umumnya menggunakan bentuk komunikasi tertulis.
Dalam dekade terakhir ini kemajuan teknologi mendorong perkembangan komunikasi elektronik, seperi voice mail, telekonferensi, e-mail dan jaringan komputer, yang menyebabkan komunikasi lisan dan tertulis mengalami perubahan yang sangat cepat, sebagian mengatakan sebagai revolusi komunikasi.
2) Komunikasi non-verbal
Komunikasi non-verbal merupakan bentuk komunikasi yang tidak
menggunakan kata-kata, baik lisan maupun tulisan. Sebaliknya, komunikasi non-verbal menggunakan tanda-tanda atau isyarat tubuh (selanjutnya akan dibahas pada bab ini di topik 2).
3) Komunikasi internal dan eksternal.
a. Komunikasi internal.
Komunikasi internal merujuk pada pertukaran informasi dan gagasan di dalam organisasi, membawa dan mengkomunikasikan informasi keatas, kebawah dan lintas departemen dalam suatu organisasi. Komunikasi internal di antara anggota suatu organisasi sangat penting untuk melakukan pencapaian tujuan organisasi secara efektif.
KODE MK 106201
/ STEKPI / BAB I
1.1. 6
b. Komunikasi eksternal.
Seperti halnya komunikasi internal, komunikasi eksternal membawa komunikasi ke dalam dan keluar organisasi. Dengan kata lain komunikasi ini merupakan komunikasi antar organisasi dan pihak-pihak lainnya yang berhubungan dengan organisasi. Perusahaan selalu bertukar pesan dengan pelanggan, penjual, distributor, pesaing, investor, wartawan, pemerintah, lebaga terkait seperti pajak dan perwakilan masyarakat. Komunikasi eksternal yang baik akan mendorong kinerja organisasi dengan lebih baik dan meningkatkan citra organisasi.
4) Komunikasi formal dan informal
a. Komunikasi formal
Komunikasi formal merupakan bentuk komunikasi yang dilakukan
dalam situasi yang formal, biasanya digunakan dalam aktifitas pekerjaan dalam suatu organisasi, ataupun dalam hubungan antar organisasi. Komunikasi formal mengacu pada pola-pola komunikasi yang baku dan standar, baik dalam mengirimkan pesan maupun dalam merenspons terhadap pesan.
b. Komunikasi non-formal.
merupakan bentuk komunikasi dalam hubungan antar pribadi yang
bersifat longgar. Misalnya, obrolan ataupun percakapan sehari-hari antar dua atau lebih pribadi.
B. PROSES, TAHAPAN DAN MEDIA KOMUNIKASI
1. Proses dan Tahapan Komunikasi
1) Proses komunikasi. Proses komunikasi menggambarkan bagaimana
aktifitas komunikasi berlangsung, dapat digambarkan sebagai berikut:
Pengirim :
Mengirim Ide > Mengemas Ide > Menyampaikan pesan > Memilih Medium Perantara > Pesan diterima penerima
KODE MK 106201
/ STEKPI / BAB I
1.1. 7
Penerima:
Menerima Ide > Memahami Pesan > Mengirim umpan balik > Memilih Medium Perantara > Umpan balik sampai kepada pengirim
2) Tahapan komunikasi. Terdapat beberapa tahapan komunikasi, yang merupakan bagian dari proses komunikasi, yaitu:
a. Pengirim mempunyai gagasan (ide). Anda mengirimkan suatu gagasan dan ingin mengungkapkannya kepada pihak lain.
b. Pengirim mengubah gagasan menjadi pesan. Ketika anda mengubah gagasan menjadi pesan yang akan dipahami oleh penerima, anda menyandikan gagasan tersebut kedalam bentuk yang dapat dipahami oleh penerima, seperti memutuskan bentuk pesan (kata, ekspresi wajah, gerakan badan), panjang, organisasi, nada dan gaya, semuanya bergantung pada gagasan, penerima dan gaya pribadi serta suasana hati.
c. Pengirim mengirimkan pesan. Untuk mengirimkan secara fisik pesan anda kepada penerima. Anda memilih media perantara (verbal/non-verbal, lisan/tertulis) dan medium (telpon, komputer, surat, memo, dll.). Tergantung pada pesan anda, lokasi penerima, keperluan akan kecepatan dan formalitas situasi yang dihadapi (formal atau informal).
d. Penerima menerima pesan. Penerima harus menerima pesan terlebih dulu agar komunikasi dapat berlangsung.
e. Penerima menafsirkan pesan. Penerima harus bekerja sama dengan cara mengartikan pesan dan harus disimpan dalam pikiran penerima.
f. Penerima bereaksi dan mengirimkan umpan balik. Umpan balik adalah tanggapan dari penerima pesan anda, hubungan akhir dalam rantai komunikasi. Umpan balik dapat menjadi indicator apakah pesan diterima secara efektif. Misalnya salah satu umpan balik bentuk komunikasi perkuliahan di kelas adalah hasil ujian mahasiswa.
Proses komunikasi diulang sampai kedua belah pihak selesai mengekspresikan diri. Proses ini efektif hanya bila setiap langkah sukses.
KODE MK 106201
/ STEKPI / BAB I
1.1. 8
Dengan kata lain, gagasan tidak dapat dikomunikasikan bila ada langkah dalam proses ini terlewati atau tidak terselesaikan dengan tepat.
2. Komunikasi yang Efektif
Komunikasi tentu saja mempunyai tujuan tertentu. Komunikasi dapat dikatakan efektif apabila:
1) Komunikasi dapat dimengerti. Indikasinya adanya kesepahaman antara pengirim dan penerima.
2) Merangsang individu untuk melakukan tindakan yang diharapkan oleh pengirim pesan.
3) Membuat penerima berpikir dengan cara lain. Komunikasi merangsang kreatifitas penerima.
Adapun karakteristik komunikasi yang efektif yaitu:
1) Memberikan informasi yang praktis
2) Memberikan fakta dan bukan sekedar kesan
3) Informasi yang disampaikan bersifat Jelas dan padat
4) Menyatakan tanggungjawab secara jelas
5) Dapat meyakinkan pihak lain
3. Jenis-Jenis Media Komunikasi.
Terdapat beberapa jenis media komunikasi yang umum untuk
melakukan komunikasi, diantaranya:
1) Tatap muka langsung. Pengirim melakukan komunikasi secara langsung
kepada penerima dengan tatap muka. Rapat, pertemuan, obrolan
antara dua orang atau lebih secara langsung merupakan contoh-
contoh jenis media komunikasi tatap muka langsung.
2) Komunikasi melalui media elektronik. Pengirim menggunakan media elektronik seperti fax, voice mail, video, telepon, komputer untuk melakukan komunikasinya.
3) Komunikasi tertulis – pribadi. Bentuk umum komunikasi tertulis pribadi adalah surat pribadi, atau bisa juga berupa pesan tertulis lainnya.
KODE MK 106201
/ STEKPI / BAB I
1.1. 9
4) Komunikasi tertulis – bukan pribadi. Untuk komunikasi non-personal atau komunikasi resmi yang digunakan organisasi, komunikasi tertulis dapat berupa surat, memo, laporan, proposal dan bentuk-bentuk komunikasi tertulis lainnya.
C. HAMBATAN KOMUNIKASI DAN CARA MENGATASINYA
1. Hambatan Komunikasi yang efektif
Dalam melakukan komunikasi tidak selamanya berjalan mulus, sehingga dapat menimbulkan salah komunikasi. Terdapat beberapa hambatan komunikasi yang efektif, diantaranya:
1) Perbedaan Bahasa dan Persepsi
Persepsi adalah intrepetasi seseorang atau respons atas apa yang terjadi dalam lingkungan sekitarnyanya yang ditangkap oleh indra sensori. Bila dua orang mengalami peristiwa yang sama, bayangan mental mereka mengenai peristiwa itu tidak akan sama benar. Oleh karena persepsi bersifat unik, gagasan yang ingin disampaikan sesorang bisa diterima secara berbeda dengan orang lain.
Persepsi seseorang dipengaruhi oleh beberapa hal, antara lain: kondisi penerima itu sendiri, seperti latar belakang, minat, kepentingan; objek yang dilihat, seperti ukuran, warna; dan situasi saat itu.
Dilain pihak, bahasa adalah kode bebas yang pengertiannya tergantung pada definisi bersama (bangsa, suku, ras, atau kelompok masyarakat tertentu). Akan tetapi ada keterbatasan mengenai seberapa jauh dua orang dapat mempunyai pengertian yang sama mengenai suatu kata, sehingga kadang-kadang dapat menimbulkan intrepetasi yang berbeda terhadap kata-kata tersebut.
2) Lingkungan yang terbatas (faktor budaya)
Lingkungan yang terbatas ini berkaitan dengan adanya perbedaan dalam hal budaya. Berkomunkasi dengan seseorang dari negara lain
KODE MK 106201
/ STEKPI / BAB I
1.1. 10
merupakan contoh paling ekstrim mengenai betapa latar belakang dan budaya yang berbeda dapat menghalangi komunikasi. Sebenarnya, hal ini merupakan merupakan hambatan komunikasi yang paling sulit untuk diatasi terutama apabila penerima juga mempunyai umur, pendidikan, status sosial, posisi ekonomi, agama atau pengalaman hidup yang jauh berbeda.
3) Hambatan dari penerima
Hambatan (distraction) disini lebih kepada hambatan dari penerimaan. Ada beberapa hambatan yang terjadi pada si penerima pesan sehingga komunikasi tersebut tidak berjalan dengan lancar. Hambatan ini lebih bersifat fisik, seperti hubungan buruk, tata suara yang jelek, tulisan yang tidak dapat dibaca, dll. Walaupun gangguan jenis ini tampaknya kecil, hal ini dapat menghambat pesan yang sebenarnya mungkin saja efektif. Bentuk hambatan lain adalah penerimaan informasi secara selektif oleh penerima. Penerima menyaring informasi berdasarkan minat dan kepentingannya, dan mengabaikan informasi yang lain, sehingga tidak sesuai dengan yang dimaksud pengirim.
4) Salah mengarahkan
Terkadang ketika kita ingin menyampaikan pesan atau meneruskan pesan kepada orang lain, terjadi kesalahan dalam menyingkat atau menafsirkan informasi yang kita terima. Sehingga informasi yang diteruskan hanya setengah atau tidak jelas. Hal ini dapat membuat si penerima justru tidak melakukan tindakan yang sebenarnya diminta oleh si pengirim pesan.
5) Kelebihan informasi
Karena semakin berkembangnya teknologi, mengirim pesan menjadi suatu hal yang mudah. Sehingga seorang penerima pesan bisa menerima puluhan bahkan ratusa informasi dan pesan dalam sehari, baik itu dalam bentuk e-mail, voice mail, dll. Hal ini dapat menyebabkan si penerima pesan kebanjiran pesan, akibatnya ia dapat mengabaikan berita yang menurutnya tidak penting, padahal sebenarnya mungkin saja penting, sehingga
KODE MK 106201
/ STEKPI / BAB I
1.1. 11
menunda menanggapinya atau menjawab tetapi tidak lengkap dan tidak akurat.
2. Mengatasi Hambatan Komunikasi
Ada beberapa langkah untuk mengatasi hambatan komunikasi, diantaranya melalui beberapa pendekatan, sebagai berikut:
1) Pendekatan terpusat pada penerima
Peduli kepada penerima pesan berarti bahwa anda akan mengambil langkah apapun yang dapat dilakukan agar pesan yang disampaikan dapat dimengerti dan bermakna bagi penerima. Berempati dan bersikap peka pada perasaan penerima adalah cara terbaik untuk mengatasi hambatan komunikasi. Karena perbedaan emosi dan persepsi akan menimbulkan gangguan. Dalam pengiriman pesan, bila seseorang menyadari perasaan orang lain maka akan mampu memilih kata-kata netral, memahami pandangan mereka dan mungkin berempati dengan posisi mereka dengan mencoba memandang situasi lewat kaca mata mereka.
Dalam kenyataan pendekatan yang berpusat pada penerima lebih dari sekedar pendekatan untuk komunikasi bisnis, sebenarnya ini adalah pendekatan modern pada bisnis dan kehidupan secara umum.
2) Komunikasi dengan situasi terbuka
Iklim komunikasi organisasi merupakan cerminan dari budaya organisasi : campuran nilai, tradisi dan kebiasaan yang mengakomodasi atmosfer atau karakternya. Beberapa perusahaan cenderung menyumbat aliran komunikasi ke atas. Tetapi dalam komunikasi dengan situasi terbuka, akan mendorong keterusterangan dan kejujuran serta ada kebebasan untuk mengakui kesalahan atau untuk tidak setuju dengan atasan dan kebebasan menyatakan pendapat.
3) Melakukan komunikasi dengan etis
Etika adalah prinsip-prinsip yang menjadi acuan bagi seseorang atau sekelompok orang untuk bersikap dan berperilaku. Orang yang tidak etis biasanya egois dan tidak peduli salah atau benar, menghalalkan segala cara
KODE MK 106201
/ STEKPI / BAB I
1.1. 12
untuk mencapai hasil akhir. Orang yang etis pada umumnya dapat dipercaya, adil dan tidak memihak, menghargai hak orang lain dan memperhatikan dampak tindakan mereka pada masyarakat.
Etika memainkan peran penting dalam komunikasi. Bahasa itu sendiri terdiri dari kata-kata yang membawa nilai. Jadi hanya dengan mengatakan sesuatu dengan cara tertentu, anda mempegaruhi bagaimana orang orang lain memandang anda dan membentuk harapan dan tingkah laku yang berbeda pula. Komunikasi etis termasuk semua informasi yang relevan, benar dalam segala segi dan tidak memperdayakan dengan cara apapun.
4) Pesan yang Efektif dan Efisien
Pesan yang efektif dan efisien akan memperlancar proses komunikasi, sehingga dapat mengatasi hambatan komunikasi. Ciri-ciri pesan yang efektif dan efisien antar lain jelas, padat dan tidak mempunyai pengertian yang mendua atau membingungkan.
3. Pedoman untuk Komunikasi yang Efektif dan Efisien:
Berikut ini beberapa pedoman yang dapat dipergunakan untuk membuat
komunikasi menjadi efektif dan efisien, sebagai berikut:
1) Memahami penerima pesan anda.
Memahami siapa penerima pesan anda sangat penting supaya komunikasi
dapat tercapai sesuai dengan tujuan. Komunikator yang baik adalah yang mampu mengenali penerima secara baik, sehingga pemilihan media dan pengiriman pesan yang disampaikan dapat disesuaikan dengan latar belakang penerima.
2) Menyesuaikan pesan dengan penerima.
Penerima pesan adalah pihak yang diharapkan mempunyai pemahaman yang sama dengan tujuan komunikasi anda. Sesuaikan pesan dengan kondisi penerima, misalnya latarbelakang pendidikan, karakteristik pribadi, preferensi, dan lain-lain.
KODE MK 106201
/ STEKPI / BAB I
1.1. 13
3) Mengembangkan dan menghubungkan gagasan.
Kembangkan gagasan anda, dan hubungankan gagasan anda dengan sesuatu yang mudah dikenal (familiar) dengan penerima komunikasi.
4) Kurangi jumlah pesan.
Pesan yang bertele-tele akan membuat komunikasi tidak produktif dan tidak efisien, lebih dari itu tidak akan mencapai tujuan komunikasi secara efektif. Pesan hendaknya ringkas, padat dan fokus pada tujuan.
5) Memilih saluran dan medium yang tepat.
Pemilihan medium yang tepat (baik tatap muka langsung, tertulis dan lain-lain) untuk menyampaikan komunikasi anda akan membantu efektifitas komunikasi.
6) Memperkuat ketrampilan komunikasi anda.
Berlatihlah, dan miliki sikap untuk menguasai ketrampilan komunikasi dengan lebih baik. Kesadaran untuk selalu meningkatkan kualitas komunikasi akan memperbaiki komunikasi anda.
Komunikasi yang efektif dan efisien akan meningkatkan produktifitas kerja dan produktifitas kehidupan kita secara umum. Penting sekali untuk selalu dipertimbangkan tingkat efisiensi dan efektifitas saat melakukan komunikasi. Dengan cara itu pencapaian tujuan organisasi melalui komunikasi yang efektif dan efisien dapat tercapai.
LATIHAN
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, silakan
anda mengerjakan latihan berikut ini !
1) Apa yang dimaksud dengan komunikasi bisnis yang efektif ?
2) Sebutkan jenis-jenis komunikasi yang anda ketahui!
3) Apa yang dimaksud dengan komunikasi verbal?
KODE MK 106201
/ STEKPI / BAB I
1.1. 14
4) Apa yang dimaksud dengan komunikasi non-verbal?
5) Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis komunikasi verbal !
6) Apa saja hambatan komunikasi yang efektif ?
7) Sebutkan bagaimana mengatasi hambatan komunikasi yang efektif !
8) Apa yang dimaksud dengan umpan balik (feed back) dalam komunikasi?
9) Bagaimana supaya komunikasi bersifat efektif dan efisien?
10) Sebutkan proses-proses komunikasi!
RANGKUMAN
Komunikasi merupakan unsur yang sangat penting dalam kehidupan kita, termasuk kehidupan organisasi bisnis. Komunikasi dapat diartikan sebagai proses pengiriman dan penerimaan pesan untuk mencapai makna bersama.
Fungsi komunikasi antara lain untuk memberikan informasi, mengekspresikan perasaan dan emosi, melakukan pengendalian.
Ada beberapa jenis komunikasi yaitu komunikasi verbal (lisan dan tertulis) dan non-verbal, seperti gerak tubuh, ekspresi muka, perilaku menyentuh, dan lain-lain.
Hambatan melakukan komunikasi yang efektif antara lain: faktor persepsi dan bahasa, faktor budaya, gangguan, kondisi si penerima, ketidakjelasan pengirim, kelebihan informasi.
KODE MK 106201
/ STEKPI / BAB I
1.1. 15
TESFORMATIF1
Pilih salah satu jawaban yang paling tepat dari beberapa alternatif jawaban yang disediakan !
1) Berikut ini adalah bentuk-bentuk dasar komunikasi
A. Verbal dan non-verbal
B. Tertulis
C. Berbicara
D. Marah
2) Bentuk komunikasi verbal terdiri dari:
A. Oral/lisan dan tulisan
B. Bahasa tubuh
C. Ekspresi muka
D. Intonasi suara
3) Berikut ini merupakan hambatan komunikasi yang efektif, kecuali:
A. Bahasa
B. Gangguan komunikasi
C. Kondisi si penerima
D. Bersikap empati
4) Berikut ini bukan (tidak termasuk) salah satu bentuk media komunikasi:
A. Tatap muka langsung
B. Melalui media elektronik
C. Melalui media tertulis
D. Melalui imajinasi
5) Berikut ini adalah salah satu cara mengatasi hambatan komunikasi yang efektif, kecuali:
A. Pendekatan yang berfokus pada audiens
KODE MK 106201
/ STEKPI / BAB I
1.1. 16
B. Komunikasi dengan terbuka
C. Komunikasi secara etis
D. Tidak berempati
6) Berikut ini adalah beberapa pedoman untuk komunikasi secara efektif, kecuali:
A. Kurangi jumlah pesan
B. Pilih medium komunikasi yang paling tepat
C. Pilih penerima pesan
D. Pahami penerima pesan
7) Berikut ini mana yang benar
A. Ketrampilan komunikasi yang efektif menentukan keberhasilan seseorang bukan hanya dalam organisasi bisnis
B. Ketrampilan komunikasi yang efektif menentukan keberhasilan seseorang hanya dalam organisasi bisnis
C. Ketrampilan komunikasi yang efektif tidak menentukan keberhasilan seseorang dalam organisasi bisnis
D. Ketrampilan komunikasi yang efektif tidak berperan dalam keberhasilan seseorang dalam kehidupannya
8) Berikut ini mana yang benar
A. Diam bisa diartikan sebagai suatu bentuk komunikasi
B. Diam tidak bisa diartikan sebagai suatu bentuk komunikasi
C. Diam tidak ada hubungannya dengan komunikasi
D. Diam adalah emas
9) Berikut ini mana yang benar
A. Etika tidak diperlukan dalam komunikasi
B. Etika sangat diperlukan untuk komunikasi yang efektif
C. Etika tidak ada hubungannya dengan komunikasi
D. Etika diperlukan hanya diluar urusan komunikasi
KODE MK 106201
/ STEKPI / BAB I
1.1. 17
10) Berikut ini mana yang benar
A. Komunikasi bisnis yang efektif akan menunjang pencapaian tujuan Organisasi bisnis
B. Organisasi bisnis yang efektif hanya menguntungkan individu pelaku komunikasi dalam organisasi bisnis
C. Komunikasi bisnis yang efektif tidak ada hubungannya dengan pencapaian tujuan organisasi bisnis
D. Tujuan organisasi bisnis adalah mendapatkan laba, sehingga tidak ada hubungannya dengan komunikasi bisnis yang efektif
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 1 yang terdapat di bagian akhir modul ini, dan hitunglah jumlah jawaban Anda yang benar. Kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda dalam materi Kegiatan Belajar 1.
Rumus
Tingkat penguasaan = x 100 %
Jumlah jawaban Anda yang benar
10
Arti tingkat penguasaan yang Anda capai:
80 % - 100 % = baik sekali
70 % - 79 % = baik
56 % - 69 % = sedang
< 55 % = Kurang
Kalau Anda mencapai tingkat penguasaan 80 % ke atas, anda dapat meneruskan dengan Kegiatan Belajar 2. Bagus! Tetapi kalau nilai Anda di bawah 80 %, Anda harus mengulangi Kegiatan Belajar 1, terutama yang belum Anda kuasai.
Mengenai Saya
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar